Waspada ! Dampak Lemak Visceral Pada Kesehatan Anda

Share On Facebook ! Tweet This ! Share On Google Plus ! Pin It ! Share On Tumblr ! Share On Reddit ! Share On Linkedin ! Share On StumbleUpon !
IndoSister.com - secara teknis Lemak Visceral adalah akumulasi jaringan adiposa intra abdomen berlebih, disebut demikian karena lemak berbentuk gel ini berkumpul pada ruang di sela dan sekitar viscera atau organ dalam seperti hati, pankreas, dan ginjal.

Lemak visceral berbahaya karena sel-sel lemak ini tidak hanya diam di dalam tubuh, tetapi juga mengubah cara tubuh anda bekerja. Bila tubuh anda membawa terlalu banyak lemak visceral, resiko terhadap aneka penyakit akan meningkat.

Resiko akibat dampak lemak Visceral :

• Penyakit jantung koroner
• Kanker
• Stroke
• Diabetes
• Depresi
• Arthritis
• Obesitas
• Gangguan fungsi seksual
• Gangguan tidur

Waspada ! Dampak Lemak Visceral Pada Kesehatan Anda

Masalah akibat lemak Visceral
Lemak visceral dapat membawa masalah bagi tubuh karena kemampuannya untuk menimbulkan peradangan, serta memberikan sinyal pada molekul yang dapat mengganggu fungsi hormon normal tubuh.

Faktanya, lemak visceral berlaku seperti organ mandiri karena dampaknya yang begitu besar terhadap tubuh. Menyimpan lemak berlebih di sekitar organ meningkatkan produksi zat kimia yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan, atau biasa disebut sebagai cytokines, yang akan menyebabkan peradangan; dan pada waktu yang sama, mengganggu hormon yang mengatur nafsu makan, berat badan, mood, dan fungsi otak.

Bagaimana Lemak Visceral Berkembang ?
Untuk mencegah penumpukan lemak berbahaya, biasanya zat kimia dalam tubuh akan memberitahu kapan kita harus makan dan kapan kita merasa kenyang.

Sistem timbal balik zat kimia ini, yang dibangun sebagai komunikasi antara otak berbagai organ utama lain – atau disebut juga hubungan otak/tubuh – adalah hal yang bertanggung jawab menjaga kita tetap pada berat badan yang sehat atau membuat kita lebih rentan terhadap peningkatan berat badan dan penumpukan lemak visceral.


Yang ada pada pusat kendali berat badan, nafsu makan, dan mood adalah tingkat gula darah anda, yang dikontrol oleh hormon insulin. Insulin menyeimbangkan kadar gula darah dengan menurunkannya setelah kita mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat atau gula.

Saat kita mencerna makanan, tubuh kita memecah gula dan molekul pati menjadi unit yang lebih sederhana, yang disebut sebagai glukosa atau fruktosa.
Bentuk gula sederhana ini masuk ke dalam aliran darah dan memicu pelepasan insulin dari pankreas, lalu insulin memiliki peran penting untuk menyebarkan gula darah pada sel-sel di seluruh tubuh. Proses inilah yang memberikan energi agar fungsi otak, jaringan, dan otot kita berjalan dengan benar.

Saat ada terlalu banyak glukosa dalam aliran darah sedangkan sel-sel sudah dipenuhi simpanan glikogen, maka glukosa akan disimpan sebagai lemak. Hal ini dapat terjadi lebih cepat dan lebih mudah saat mengkonsumsi karbohidrat olahan dan makanan kaya gula.
Pati olahan, seperti roti tawar atau nasi putih, dan makanan berkandungan gula tinggi, secara cepat diubah menjadi gula sederhana yang memasuki aliran darah dan memicu pelepasan insulin lebih banyak dari pankreas.

Hasilnya adalah naiknya berat badan, serta rasa lapar yang bertambah, yang akan menyebabkan kelebihan makan berkelanjutan dan kesulitan untuk berhenti mengkonsumsi gula.

Semakin sering dan semakin lama kadar insulin darah tetap tinggi, lebih besar kemungkinan seseorang mengumpulkan lemak tubuh berlebih dan harus berjuang melawan kenaikan berat badan. Insulin juga berkomunikasi dengan hormon yang dibutuhkan untuk berbagai fungsi lain, termasuk hormon yang dibuat oleh kelenjar adrenal, seperti hormon stress kortisol,

karena itu kadar hormon yang tinggi dan tidak seimbang akan menghasilkan nafsu makan yang besar, perubahan mood, kekurangan energi, dan berbagai faktor lain yang dapat berkontribusi pada pembentukan penyakit.


5 Resiko Lemak Visceral Dalam Kadar Yang Tinggi

1. Meningkatnya Peradangan
Yang menjadi perhatian utama adalah bagaimana lemak visceral menghasilkan molekul penyebab peradangan dan hormonal yang secara langsung dilimpahkan pada hati, dan menyebabkan reaksi yang mengganggu hormon dan menambah peradangan.

Bila tubuh anda menyimpan lemak lebih daripada yang dibutuhkan, terutama di sekitar organ visceral seperti hati, jantung, ginjal, pankreas, dan usus, tubuh anda menjadi radang dan membuat metabolisme anda mengalami kesulitan.

Lemak visceral tidak hanya menyebabkan peradangan – tetapi juga memproduksi interleukin-6, sejenis molekul inflamasi. Lemak jenis ini menyimpan sel darah putih yang dapat menyebabkan peradangan dan menyebabkan serangkaian reaksi auto imunitas. Inflamasi adalah akar dari kebanyakan penyakit, dan inilah mengapa lemak perut dihubungkan dengan kemunduran kognitif, arthritis, diabetes, dan lain sebagainya.

2. Resiko Diabetes Yang Lebih Tinggi
Lemak visceral memiliki peran dalam resistensi insulin yang lebih besar dibandingkan tipe lemak lain, yang dapat diartikan sebagai peningkatan resiko terjadinya diabetes. Sebagai contoh, lemak perut dipandang sebagai resiko kesehatan yang lebih besar dibanding lemak pada pinggul atau paha, yang tidak hanya menimbulkan diabetes tetapi juga berbagai penyakit kronis lain.

3. Membuat Sulit Untuk Menurunkan Berat Badan.
Salah satu alasan mengapa orang makin bertambah berat badannya adalah karena lemak yang disimpan tubuh, terutama lemak visceral, mempengaruhi kadar rasa lapar. Lemak tubuh mempengaruhi nafsu makan dan menyebabkan seseorang menjadi makan berlebihan karena perubahan hormonal yang terjadi.

4. Resiko Lebih Besar Terhadap Penyakit Jantung dan Stroke
Cytokines adalah contributor utama terhadap penyakit jantung dan kelainan inflamasi lain. Saat tubuh anda mengalami peradangan, hati anda menjadi kewalahan mengatur banyaknya kolesterol dan racun, yang menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh nadi.

Lemak visceral telah dihubungkan dengan peningkatan risiko untuk penanda penyakit kardiovaskular seperti trigliserida tinggi, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

5. Demensia
Bukti yang semakin berkembang menunjukkan ada hubungan yang kuat antara obesitas, penyakit vascular, inflamasi, dan kemunduran kognitif, termasuk demensia.

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan perut yang besar memiliki resiko demensia yang lebih tinggi dibandingkan mereka dengan perut kecil. Hal ini juga berlaku bagi orang dengan tubuh normal tetapi memiliki lemak perut berlebih.

Meski belum diketahui secara jelas keterkaitan antara lemak visceral dan demensia, tetapi dipercaya bahwa ada hubungannya dengan hormon leptin, yang dilepaskan oleh lemak yang disimpan tubuh dan memiliki berbagai efek pada otak, pengaturan nafsu makan, pembelajaran, dan ingatan.

# Setelah mengetahui proses menumpuknya lemak visceral dalam tubuh dalam ulasan diatas beserta aneka resikonya, setidaknya para sobat BintangTop.com dapat mulai berupaya untuk menajga pola makan sehat, termasuk membatasi makanan yang tinggi kalori dan gula serta makanan berlemak, agar jangan sampai berlebihan setiap harinya, sehingga kita lebih terhindar dari penyakit penyakit akibat dampak lemak visceral.
(Wandria)
SHARE ARTICLE :

Artikel Selengkapnya Lihat di : DAFTAR ISI ARTIKEL - XaXiXu.Com
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

- Tolong di Share ya Guys ! agar artikel diatas juga bermanfaat bagi sobat lainnya.

- Btw ... TerimaKasih, Saya sangat menghargai kesediaan sobat utk berKomentar.
- Silakan berpromosi bagi yang punya web, namun kotak comment hanya bisa -
menampilkan link mati, silakan Manfaatkan link hidup/aktif di bagian Name/urL.

 
Copyright ©2014 - 2024 • XaXiXu.Com
Template Powered by Blogger