Pengaruh Stress terhadap Kecantikan dan Kesuburan Wanita

Share On Facebook ! Tweet This ! Share On Google Plus ! Pin It ! Share On Tumblr ! Share On Reddit ! Share On Linkedin ! Share On StumbleUpon !
IndoSister.com – Ternyata Stress / Depresi berpengaruh besar pada kecantikan wajah, keindahan kulit dan kesuburan wanita.
Banyak wanita sudah menganggap stress sebagai bagian tidak terpisahkan dari hidup, dan tidak terlalu serius menanggapinya. Padahal stress tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga berpengaruh terhadap kesehatan dan penampilan fisik serta fungsi tubuh, termasuk kesuburan.

Pengaruh Stress Bagi Wajah

Masih belum yakin stress bisa mempengaruhi penampilan wajah? Saat anda stress, cobalah berkaca, dan perhatikan bahwa wajah anda terlihat berbeda sekali dengan saat anda relaks. Tapi jangan khawatir, anda bisa melakukan sesuatu untuk mencegahnya.

Pengaruh Stress terhadap Kecantikan kulit dan wajah

1. Kantung Dibawah Mata.
Memikirkan apa yang akan dilakukan keesokan hari bisa memberatkan pikiran, dan membuat anda terus terjaga sepanjang malam sehingga akhirnya kurang tidur. Hal ini bisa menyebabkan cairan berkumpul di area bawah mata, sehingga mata anda menjadi berkantung di pagi hari.

Untuk mencegah kantung mata:

• Tidur setidaknya delapan jam sehari.
• Cahaya dari smartphone bisa mensimulasi cahaya matahari, jadi matikan semua gadget satu jam sebelum anda tidur.
• Gunakan waktu luang anda untuk membuat secangkir teh chamomile yang bebas kafein, untuk membuat anda tenang dan relax sebelum tidur.

2. Kulit Kering dan Bersisik:
Saat anda stress, ada kemungkinan anda kurang minum, atau mungkin juga anda minum kopi atau soda, yang bisa mengurangi kadar air di tubuh. Bila tubuh anda kurang mendapatkan cairan, kulit anda akan terasa (dan terlihat) seperti kertas krep.

Untuk mencegah kulit kering:

• Minum banyak air – setidaknya delapan gelas (atau lebih!) per hari
• Sesekali minum green tea yang mengandung antioksidan sehat
• Makan makanan yang mengandung kadar air tinggi seperti ketimun, tomat, bit, dan seledri yang kandungannya airnya sekitar 80-90%.

3. Jerawat
Stress membuat masalah kulit semakin parah, karena saat stress tubuh melepaskan kortisol, yang bisa menendang hormon lain keluar dari tubuh dan menyebabkan timbulnya jerawat di wajah atau tubuh anda.

Stress juga mengganggu keseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat di lambung. Semua hal itu dapat terlihat dengan timbulnya jerawat di wajah.

Untuk mengatasi jerawat karena stress:
• Berlatihlah bernapas dalam – ambil napas panjang melalui perut, tahan beberapa detik, lalu keluarkan melalui mulut – untuk menenangkan diri.
• Minum banyak air dan perbaiki pola makan agar seimbang, karena tubuh anda tidak dapat menghadapi stress dengan baik bila anda tidak fit.
• Kurangi asupan gula.

Pengaruh Stress terhadap Kesuburan Wanita

Pengaruh Stress Pada Kesuburan Wanita

Penelitian oleh Prof. Sarah Berga dari Emory Universitymenunjukkan bahwa para wanita dengan pekerjaan yang padat paling beresiko, dan sering menyangkal, terkena tekanan stress. Tetapi, dalam penelitian juga ditemukan bahwa ‘curhat’ bisa membalikkan efek stress dan meningkatkan peluang kehamilan seorang wanita yang tadinya stress.

Ia melakukan percobaan pada 16 wanita usia 20-30an dengan berat normal, tetapi tidak menstruasi selama enam bulan, dan menemukan bahwa semua wanita memiliki kadar hormon kortisol – hormon yang berkaitan dengan stress – yang tinggi. Sangat kontras dengan pengakuan mereka yang merasa bahwa hidup mereka baik-baik saja.

Ditemukan bahwa mereka memiliki sikap tidak realistis terhadap diri mereka sendiri, merasa harus bisa mengerjakan setumpuk kerjaan yang sangat banyak sekali dalam sehari, dan menilai dirinya dari pencapaian. Inilah yang kemudian menjadi jelas: Faktor gaya hidup mempengaruhi siklus menstruasi.

Delapan dari wanita tadi diberikan terapi perilaku kognitif dan sisanya tidak diterapi. Terapi dirancang untuk memberikan perspektif dan memperbaiki nilai diri untuk membantu mengurangi tingkat stress. 28 minggu kemudian para peneliti menemukan 80% dari wanita yang diberikan terapi sudah mulai berovulasi lagi, dibandingkan dengan 25% pada grup lain. Dua bulan kemudian, dua dari partisipan berhasil hamil.

Prof. Berga mengatakan meskipun penelitian hanya melibatkan wanita yang siklus bulanannya sudah berhenti, penemuan ini juga berlaku pada wanita lain yang memiliki masalah kesuburan. Besar kemungkinannya bahwa banyak sekali wanita yang bisa mendapatkan manfaat dari pengurangan stress sebagai terapi ketidaksuburan.

Dr Mark Hamilton, kepala British Fertility Society, mengatakan bahwa 20% wanita tidak subur, memiliki masalah dengan ovulasi. Diketahui bahwa faktor gayahidup dapat mempengaruhi siklus menstruasi, jadi sudah seharusnya praktek medis mempertimbangkan faktor tersebut, dan pendekatan terapi kognitif perilaku akan dapat sangat membantu.

Sementara Dr. Shevach Friedler, dalam penelitiannya menemukan bahwa tingkat kehamilan menanjak tinggi saat pasien diberikan kunjungan oleh komedian yang melawak dan menampilkan pertunjukan sulap. Penelitian menujukkan bahwa humor dapat mengurangi tingkat stress, sehingga mendorong peluang kehamilan.

# Saat para sahabat IndoSister.com merasa segala aktifitas sudah mulai terasa membebani, ada baiknya untuk berhenti sejenak untuk makan makanan sehat dan melakukan sesuatu yang bisa menurunkan tingkat stress anda, misalnya curhat dengan teman, menonton film lucu, atau kegiatan keagamaan yang membawa ketenangan dan kedamaian.
(Wandria)

Artikel Terkait …

Baca Juga, Artikel Berlawanan …
SHARE ARTICLE :

Artikel Selengkapnya Lihat di : DAFTAR ISI ARTIKEL - XaXiXu.Com
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

- Tolong di Share ya Guys ! agar artikel diatas juga bermanfaat bagi sobat lainnya.

- Btw ... TerimaKasih, Saya sangat menghargai kesediaan sobat utk berKomentar.
- Silakan berpromosi bagi yang punya web, namun kotak comment hanya bisa -
menampilkan link mati, silakan Manfaatkan link hidup/aktif di bagian Name/urL.

 
Copyright ©2014 - 2024 • XaXiXu.Com
Template Powered by Blogger