IndoSister.com - Kita tidak merokok tetapi Bapak sendiri malah merokok?
Yah, sudah menjadi fenomena dalam keluarga. Kalau bapak suka melarang anaknya untuk merokok. Tetapi malah bapak sendiri merokok. Bahkan melakukannya didepan anak-anaknya. Entah kenapa cara seperti itu masih berjalan juga.
Meski ada terkadang Mama juga yang merokok. Biasanya di dalam sebuah keluarga, karakter seorang perokok disandang oleh kepala keluarga, yakni bapak atau ayah. Namun tahukah Anda bahwa kebiasaan merokok di dalam rumah adalah sama jahatnya dengan meracuni 1 keluarga ?
Sesuai penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli, yang mana zat-zat beracun yang terkandung dalam rokok akan menempel dan tertinggal di beberapa perabot rumah tangga, seperti karpet, tirai, bahkan dinding rumah.
Asap rokok memiliki banyak sekali kandungan zat berbahaya yang bersifat karsinogenik. Semakin lama suatu lingkungan terpapar bahan kimia berbahaya, maka besar kemungkinan lingkungan tersebut menjadi lingkungan yang berbahaya.
Apa saja bahayanya?
Tak tanggung-tanggung, jika selalu merokok di dalam rumah maka berbagai penyakit seperti kanker, serangan asma, masalah paru-paru, iritasi tenggorokan, dan juga mata telah mengincar seluruh anggota keluarga.
Asap rokok memang dapat terserap ke dalam seluruh permukaan tubuh kita yang berpori. Lalu nantinya setiap perabot dan peralatan rumah tangga kita yang terkontaminasi oleh zat beracun dari asap rokok. Terlebih lagi anak-anak kerap bermain di karpet dan sofa rumah yang notabene merupakan tempat favorit seorang bapak merokok di dalam rumah. Bisakah Anda bayangkan hal itu?
Belum lagi bahaya perokok pasif yang disebutkan tiga kali lipat resikonya dari perokok aktif. Sebanyak 25 persen zat berbahaya yang ada dalam kandungan rokok masuk ke tubuh perokok, sementara 75 persen sisanya beredar di udara bebas yang beresiko masuk ke tubuh orang di sekitarnya.
Kemudian muncul fakta bahwa konsentrasi zat berbahaya dalam rokok yang terhirup oleh perokok pasif lebih besar. Hal ini disebabkan oleh racun tidak terfilter atau tersaring.
1. Tar
Memicu terjadinya iritasi paru-paru dan kanker.
2. Nikotin
Menimbulkan efek adiksi atau candu yang memicu peningkatan konsumsi.
3. Karbon Monoksida
Gas dan zat yang sangat berbahaya dan berdampak buruk pada tubuh kita apalagi dengan jumlahnya yang mencapai ribuan. Di tubuh manusia, bahan kimia berbahaya ini meningkatkan risiko penyakit kanker.
Risiko perokok pasif itu lebih tinggi dan lebih terasa dampaknya pada anak-anak, bayi, dan perempuan. Asap rokok yang terhisap oleh anak dan bayi itu bisa menyebabkan asma dan infeksi telinga. Lalu yang terburuk adalah bayi yang menjadi perokok pasif dapat mengalami sindrom kematian bayi.
Pada kenyataannya kita yang perokok pasif bisa mengalami gejala.
Diantaranya adalah batuk, iritasi paru-paru, nyeri dada pembentukan lendir yang berlebihan pada saluran napas, dan ada rasa tidak nyaman di dada. Perokok pasif juga bisa merasa iritasi pada hidung dan tenggorokan pada pernapasan serta iritasi mata untuk penglihatan.
Nah, kalau seorang perokok pasif mengalami yang namanya nyeri dada. Untuk berjaga-jaga perlu dilakukan pemeriksaan. Karena itu bisa dijadikan tanda kalau seseorang kemungkinan terkena penyakit jantung.
Itulah sebabnya merokok di dalam rumah sangat berbahaya. Tidak hanya kepada si perokok aktif, namun juga perokok pasif yang biasanya diperankan oleh istri dan juga anak anak. Jauhkan diri para sahabat IndoSister.com dari kebiasan merokok terutama kepada para generasi muda sedini mungkin dengan memberikan informasi lengkap akan bahaya yang mengancam kita semua.
No comments:
Post a Comment
- Tolong di Share ya Guys ! agar artikel diatas juga bermanfaat bagi sobat lainnya.
- Btw ... TerimaKasih, Saya sangat menghargai kesediaan sobat utk berKomentar.
- Silakan berpromosi bagi yang punya web, namun kotak comment hanya bisa -
menampilkan link mati, silakan Manfaatkan link hidup/aktif di bagian Name/urL.