Kehamilan dan HIV/AIDS, Bagaimana Fakta Sebenarnya?

Share On Facebook ! Tweet This ! Share On Google Plus ! Pin It ! Share On Tumblr ! Share On Reddit ! Share On Linkedin ! Share On StumbleUpon !
IndoSister.com – Cara mencegah Janin tertular HIV saat dalam kandungan ibu yang mengidap Aids.
Wanita yang positif terjangkit HIV akan selalu berpikir bahwa jika mereka hamil, maka anak dalam kandungannya akan otomatis terjangkit virus HIV juga. Padahal, dengan cara yang tepat mereka bisa membuat bayi mereka sehat dan terlindungi dari virus HIV.

Sejak pertengahan tahun 90an, tes HIV dan berbagai langkah pencegahannya telah menghasilkan lebih 90% angka kelahiran dengan HIV negatif di Amerika Serikat. Setelah 30 tahun penelitian, para dokter sekarang telah mengerti bagaimana merencanakan suatu kehamilan dimana bayi tersebut terhindar dan terlindungi dari virus HIV yang diderita oleh sang ibu.

Cara Mencegah Bayi Tertular Penyakit AIDS dari Ibu yang Mengandungnya

Kehamilan dan HIV/AIDS, Bagaimana Fakta Sebenarnya?

Obat Adalah Kuncinya
HIV merupakan suatu jenis virus yang menular melalui darah, sperma, cairan kelamin, dan ASI. Kehamilan, persalinan hingga proses menyusui memiliki resiko yang tinggi pada bayi yang lahir dari ibu positif HIV.

Seble G. Kassaye, MD, seorang asisten profesor medis dari Georgetown University mengatakan bahwa pencegahan terjangkitnya bayi dari virus HIV milik ibunya diawali dengan obat antiretroviral.

Obat ini pertama kali disetujui badan kesehatan Amerika pada tahun 1990an, yang dimana para peneliti terus mengembangkan obat tersebut dan bisa digunakan untuk melindungi bayi dari virus HIV sejak dalam kandungan.

"Dengan teknologi yang kita miliki sekarang, para ibu hamil bisa banyak bernapas lega. Obat antiretroviral ini bisa mengurangi angka transmisi virus HIV ke janin hingga ke angka 2% saja" ucap Kassaye.

Obat antiretroviral ini menurunkan jumlah virus yang ada di dalam tubuh, yang dimana turut mempengaruhi resiko penularan virus HIV ke janin bayi. Beberapa obat anti-HIV pun sudah dibuat agar bisa melewati plasenta, yang akan membuat bayi semakin kuat dan semakin tidak mudah untuk terjangkit virus HIV.

Jangan Ada Dosis Yang Terlewatkan!
Meskipun obat sudah terbukti dapat menurunkan resiko transmisi virus HIV, seorang ibu yang positif HIV harus bekerja keras menjaga tubuhnya demi sang janin bayi. Sang ibu harus memiliki komitmen yang sangat kuat untuk tidak pernah melewatkan dosis obat ART (antiretroviral) hariannya, yang terkadang bisa menjadi tantangan sendiri pada proses kehamilan.

Dominika Seidman, MD, mengatakan bahwa "Kuncinya adalah untuk terus menekan virus tersebut jangan sampai menyebar ke tubuh janin, dengan mengkonsumsi obat ART teratur setiap harinya". Dominika merupakan seorang obstetrician-gynecologist di San Francisco General Hospitaldengan pelatihan khusus di bidang HIV. "Jika efek samping dari obat ART terasa mengganggu atau benar-benar tidak bisa mengkonsumsi obat akibat morning sickness, segera hubungi dokter. Dia pasti akan menemukan cara agar obat tersebut bisa dikonsumsi dengan nyaman setiap hari"

Cara Mencegah Bayi Tertular Penyakit AIDS dari Ibu yang Mengandungnya

Dua Obat Yang Harus Dihindari
Dari banyak penelitian, hanya ada dua jenis obat ART yang telah menunjukkan memiliki potensi yang berbahaya bagi janin bayi. Jenis obat ART ini adalah Sustiva dan Atripla (yang juga mengandung Sustiva)

Sekitar 25% bayi akan sama-sama terjangkit virus HIV, jika sang ibu tidak menggunakan atau tidak teratur mengkonsumsi obat ART. Cara terbaik menurut Seidman adalah, ibu positif HIV segera berkonsultasi pada awal kehamilan dan aktif bertemu dengan dokter untuk melihat perkembangan janin.

Rencanakan Dari Awal
Skenario terbaik bagi wanita positif HIV yang ingin hamil adalah untuk segera berbicara pada dokter tentang bagaimana merencanakan kehamilan terbaik dengan kondisi dan keterbatasan yang dimilikinya.

Seidman juga berkata "Kita ingin semua orang berada dalam kondisi yang baik pada saat awal kehamilan, dengan menggunakan obat-obat ART yang aman untuk digunakan pada masa kehamilan"

Semua wanita positif  HIV yang sedang hamil harus mengkonsumsi obat anti HIV pada saat trisemester kedua. Sedangkan wanita positif HIV yang berencana hamil harus selalu mengkonsumsi obat anti HIV setiap hari.

Langkah Pencegahan : Jangan Menyusui
Mungkin ini terdengar kejam, namun calon ibu yang terjangkit HIV positif tidak boleh menyusui anak nya sendiri. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya virus HIV merupakan satu jenis virus yang proses penularannya melalui cairan tubuh, termasuk ASI.

Wanita hamil yang HIV positif juga akan diberikan cairan obat ART tipe AZT yang disuntikkan pada tubuhnya, sembari tetap minum obat rutinnya.
Begitu bayi lahir, bayi akan mendapatkan cairan obat AZT berbentuk sirup selama 6 minggu sebagai langkah pencegahan. Bayi yang ibunya tidak mengkonsumsi obat anti HIV selama masa kehamilan bisa menggunakan metode penyembuhan HIV lainnya.

Bagian yang paling akhir dari masa proses kehamilan adalah menyusui, yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil positif HIV karena ASI merupakan salah satu cairan tubuh yang dapat menularkan virus tersebut.

Sebelum merencanakan kehamilan, ada baiknya anda dan pasangan melakukan tes HIV. Bila hasilnya positif, jangan berkecil hati, ada cara yang bisa dilakukan agar kehamilan anda tetap aman dan tidak menularkan HIV kepada bayi.

Demikian pengetahuan tentang hubungan kehamilan dan HIV, semoga dapat menambah wawasan para sahabat IndoSister.com semua.

Daftar Pustaka
Aids.gov
SHARE ARTICLE :

Artikel Selengkapnya Lihat di : DAFTAR ISI ARTIKEL - XaXiXu.Com
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

- Tolong di Share ya Guys ! agar artikel diatas juga bermanfaat bagi sobat lainnya.

- Btw ... TerimaKasih, Saya sangat menghargai kesediaan sobat utk berKomentar.
- Silakan berpromosi bagi yang punya web, namun kotak comment hanya bisa -
menampilkan link mati, silakan Manfaatkan link hidup/aktif di bagian Name/urL.

 
Copyright ©2014 - 2024 • XaXiXu.Com
Template Powered by Blogger