Patofisiologi Jantung – Memahami Kinerja & Gangguan Jantung

Share On Facebook ! Tweet This ! Share On Google Plus ! Pin It ! Share On Tumblr ! Share On Reddit ! Share On Linkedin ! Share On StumbleUpon !
IndoSister.com - Jantung adalah organ prioritas kedua bagi manusia setelah otak. Jantung adalah organ yang berfungsi sebagai alat pompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, darah adalah agen pembawa berbagai zat yang diperlukan tubuh. Jadi bisa dibilang jantung memiliki peran vital bagi tubuh manusia.

Jantung terletak di rongga dada sebelah kiri. Denyut jantung terkeras disebut ictus cordis, bisa kita dengar kira-kira tepat di bagian bawah payudara kiri. Jantung diinervasi oleh saraf yang berasal dari otak, serta ototnya sendiri yang berfungsi seperti sistem saraf (biokonduktivitas).

Terjadinya Gangguan pada Jantung bisa diklasifikasikan menjadi berikut :

1. Hipertensi
Masyarakat awam mengenalnya sebagai tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi diakibatkan derasnya aliran darah menuju jantung, serta dapat diperburuk pada penderita jantung koroner yang lubang pembuluh darahnya menyempit. Meski demikian, pada 95% kasus tak dapat dipastikan sebab dari hipertensi. Pada 5% kasus ditemui penyebabnya adalah adanya gangguan pada ginjal.

- Tekanan darah normal adalah 120/80, namun itu bukan nilai absolut karena tekanan darah bergantung pada banyak faktor, yaitu usia, jenis kelamin, dan kondisi tubuh. Seseorang dikatakan prehipertensi bila tekanan sistole 120-139 dan diastole 80-89. Dikatakan hipertensi bila sistole bernilai 140 ke atas dan diatole bernilai 90 ke atas.

2. Penyakit Jantung Koroner
Jantung divaskularisasi oleh dua macam pembuluh darah, yaitu pembuluh darah fungsional dan nutrisional. Pembuluh darah fungsional mengedarkan darah ke seluruh tubuh, jumlahnya ada delapan yaitu aorta, arteri pulmonalis, vena cava superior, vena cava inferior, serta vena pulmonalis. Sementara pembuluh darah nutrisional memberi nutrisi pada jantung itu sendiri, yaitu arteri coronaria. 

(lihat gambar anatomi luar jantung)


- Penyakit jantung koroner terjadi bila ada timbunan plak pada arteri coronaria. Plak tersebut menyebabkan lubang pembuluh darah menyempit sehingga aliran darah semakin deras dan tekanannya meningkat. Itulah mengapa penderita jantung koroner juga akan mengalami hipertensi. Bila plak ini telah sedemikian banyak, ia bisa menyumbat total arteri coronaria. Penyumbatan ini bisa mengakibatkan jantung tak mendapat nutrisi dan ia tak mampu lagi bekerja optimal.

3. Gagal jantung
Gagal jantung merupakan kerusakan pada jantung, bisa berupa gagal jantung kanan (kerusakan ruang jantung kanan) dan gagal jantung kiri (kerusakan ruang jantung kiri). Manifestasi gejala dari kedua gagal jantung ini berbeda.

- Pada gagal jantung kanan, darah di atrium kanan tak dapat masuk ke ventrikel kanan. Darah akhirnya kembali ke vena cava. Aliran balik ini menyebabkan darah beredar kembali dan menumpukkan cairan di ruang interstitial di seluruh tubuh. Oleh karenanya gejala paling umum pada gagal jantung kanan ada dua. Pada bagian tubuh bawah akan didapatkan edema (bengkak karena penimbunan cairan) di tungkai, sebagai bagian tubuh dengan gravitasi terendah. Pada bagian atas akan didapati perbesaran vena jugularis.

- Pada gagal jantung kiri, darah di atrium kiri tak dapat masuk ke atrium kiri. Darah pun kembali ke vena pulmonalis dan mengalir kembali ke paru-paru. Hal ini akan merangsang sistem imun di paru hingga terjadilah inflamasi. Cairan inflamasi lalu memenuhi rongga pleura sehingga pasien akan merasa sesak. Jika difoto rontgen, akan tampak adanya edema paru (efusi pleura).
(Untuk lebih jelas mengenai mekanisme ini, lihat gambar sirkulasi darah.)

4. Penyakit jantung katub
Penyakit ini menyerang katub jantung. Jantung memiliki empat katub yaitu katub mitralis, trikuspidalis, semilunaris aorta, dan semilunaris pulmonal. Katub yang paling sering terganggu adalah katub mitralis, gangguannya disebut mitral stenosis.

- Apa itu stenosis? Stenosis adalah kekakuan. Salah satu penyebab stenosis katub adalah rheumatoid fever (demam rematik). Demam rematik membuat katub jantung mengalami rematik hingga tak mampu lagi membuka. Bayangkan apa kemudian yang akan terjadi? Darah dari atrium tak dapat mengalir ke ventrikel. Akhirnya akan ada aliran balik ke vena. Kondisi ini akan memicu terjadinya gagal jantung.

5. Aritmia
Aritmia adalah gangguan dari sistem konduksi. Jantung memiliki alat pacu bernama SA node dan AV node yang mengatur kontraksi serta irama jantung. Kedua alat pacu ini mengatur kapan atrium harus berkontraksi memompa darah dan kapan ia harus bergantian dengan ventrikel. Apabila kedua titik tersebut melemah, waktu kontraksi antara atrium dan ventrikel menjadi tak menentu dan suara jantung tak lagi ritmis.

Terjadinya gangguan pada organ jantung merupakan momok tersendiri bagi masyarakat, terutama bagi para lansia. Namun tidak menutup kemungkinan seorang pemuda bisa terserang penyakit jantung.

- Untuk itu sudah semestinya sahabat IndoSister.com semua … mari menjaga kesehatan jantung kita sejak dini dan melakukan penanganan yang cepat serta tepat jika menemui gejala sakit jantung.
Desy T.

Daftar Pustaka
Guyton, A.C. & Hall, J.E. 2011. Textbook of Medical Physiology. Philadelphia: Elsevier
Sherwood, L. 2010. Human Physiology: From Cells to System. Pacific Grove: Cengage
SHARE ARTICLE :

Artikel Selengkapnya Lihat di : DAFTAR ISI ARTIKEL - XaXiXu.Com
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

- Tolong di Share ya Guys ! agar artikel diatas juga bermanfaat bagi sobat lainnya.

- Btw ... TerimaKasih, Saya sangat menghargai kesediaan sobat utk berKomentar.
- Silakan berpromosi bagi yang punya web, namun kotak comment hanya bisa -
menampilkan link mati, silakan Manfaatkan link hidup/aktif di bagian Name/urL.

 
Copyright ©2014 - 2024 • XaXiXu.Com
Template Powered by Blogger