Bisnis donat kian melebar,
terlihat dengan semakin banyaknya gerai Donut di mall, toko besar, sampai
dengan toko kecil, warung, serta para pedagang kaki 5.
Semakin banyak pula donat yang di
jual dengan murah meriah, padahal jika dipikir rasanya agak aneh mereka bisa
menjual hanya dengan harga Rp 1000 per biji, apa gak rugi ? belum ongkos
kerjanya ? …
Akhirnya berhasil diungkap bahwa memang ada beberapa hal yang disembunyikan olah para pedagang doughnut curang sehingga dapat menekan ongkos produksi sekaligus tetap mendapatkan untung yang lumayan.
Investigasi yang dilakukan berhasil
mendapatkan salah satu pedagang donat nakal, dimana dalam pembuatannya
menggunakan bahan-bahan beracun yang dapat mengganggu kesehatan.
Berikut adalah bahan-bahan berbahaya tersebut :
I love Donut |
1. Si pelaku membeli bahan-bahan
mulai dari toping coklat/strawberi, tepung, selai kacang, bahkan sampai susu
kaleng, dari bahan-bahan jenis curah sekaligus BS/Afkir/Sortir, bahkan Kadaluarsa.
Ternyata setelah ditelusuri, ada
gudang penjual bahan-bahan tidak layak konsumsi ini hasil dari koneksi dengan
barang-barang produksi pabrik yang sudah mau kadaluarsa, Barang-barang
sortiran, dan lainnya.
Bahan-bahan inilah yang kemudian
di timbun hingga hitungan ton dan dijual kepada para pedagang lainnya, seperti
para pedagang martabak, para tukang kue, donat, DLL.
Menurut pengakuan ibu yang tega
menjual donat tak layak konsumsi ini,
gudang penjual bahan curah hanya melayani para pelanggan yang sudah kenal saja,
jadi kesannya memang sembunyi-sembunyi, tidak ada plakat yang menunjukkan kepada
umum bahwa gudang ini melayani penjualan bahan makanan.
Disini bahan-bahan dijual sangat
murah, sebut saja misalnya selai kacang di pasar umumnya harganya Rp 28 ribu,
di gudang ini cukup hanya dengan Rp 16 ribu, namun karena memang bahan BS, maka
sering ada tengik-tengiknya.
2. Bahan utama lainnya yang
dipakai oleh penjual nakal ini, yaitu LILIN.
Tak disangka lilin yang dipakai
untuk penerangan ini malah dipakai untuk bahan donat.
Menurut pengakuannya lilin ini
berfungsi untuk menjadikan donat benar-benar renyah, tidak mudah gosong, dan
warna memikat.
Lilin-lilin putih panjang
tersebut di masukkan dalam penggorengan minyak sehingga larut dalam minyak
tersebut dan dipakai langsung untuk menggoreng semua donat.
3. Tidak ketinggalan, pelaku juga
menambahkan siklamat yaitu bahan pemanis buatan/sintetis. Hal ini tidak lepas
dari upaya penghematan dibanding pemakaian gula yang mahal. Disamping murah-Siklamat
ini bisa sampai 30x lipat dari manisnya gula.
4. Setelah semua bahan di dapatkan, si ibu ini pun
mulai menjalankan proses pembuatan donat dimana ternyata keluarganya sendiri
pun tidak tahu bahwa ia mencampurkan bahan berbahaya bagi kesehatan serta
menggunakan bahan curah BS/apkir/bahan sortiran atau kadaluarsa.
Donat-donat yang sudah tampak
cantik menawan menggugah rasa dan selera itupun akhirnya di distribusikan ke
warung-warung dan kios/rumah makan langganannya.
Si pelaku mengaku mendapatkan
cara ini dari tempatnya bekerja dulu, termasuk lilin sebagai perenyah donat,
pernah ia coba memakai bahan lain atau tidak memakainya, Ternyata hasilnya
kurang memuaskan serta donatnya tidak tampak cantik.
Apakah hanya Ibu ini saja yang mengguankan cara curang dalam memperoleh
keuntungan dalam memperoduksi donut ??
Maka …
10 sample diambil secara random dari aneka gerai, warung, serta mall
penjual donut.
Lalu di analisa dalam Laboratorium Sucofindo, Hasilnya …
3 sampel – Positif mengandung
bahan Lilin.
3 sample – positif mengandung
Siklamat di luar ambang batas.
Sebenarnya Siklamat adalah
pemanis buatan/sintetis yang digunakan untuk penderita diabetes, dimana
penggunaannya tidak boleh melebihi ambang batas 2000.
Bila berlebihan, maka dapat
memberikan resiko tumor kandung kemih karena mengandung senyawa karnosigen.
Kepada para sobat XaXiXu.com,
selalu berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan,
Berikut Beberapa Tips untuk membedakan Donat yang baik dan tidak :
A. Cek secara fisik, apakah donat
terdapat semacam jamur, hal ini menandakan bahan-bahan BS/kadaluarsa.
B. Secara visual donat yang jelek
permukaannya tidak halus, serta lengket.
C. Ketika dimakan, donat yang
berbahan pemanis sintetis, atau bahan yang tidak alami, akan terasa getir di
lidah.
D. Donat dengan bahan lilin, akan
berwarna relatif lebih putih, termasuk kadang meninggalkan lapisan putih
tersendiri pada permukaannya.
Dibalik itu semua, si penjual
tentu saja masih bisa menyembunmnyikan tanda-tanda diatas dengan cara melapisinya
pakai toping, serbuk gula putih, atau cara lainnya.
Untunglah dari 10 sample diatas,
masih lebih banyak yang membuat donat dengan cara yang baik dibanding penjual
yang curang.
Semoga penjual curang bisa sadar
dan dapat mengikuti jejak pebisnis professional lainnya, yang mengedepankan
prinsip saling menguntungkan atara penjual dan pembeli.
senyawa alpha mangostin yang dapat membantu dalan terapi penyakit diabetes loh!
ReplyDelete