XaXiXu.com - Payah, ini adalah salah satu
makanan favorit, dan ternyata tidak lepas juga dari pelaku penjual curang dan
nakal dalam mengelabui pembeli demi keuntungan 5x lebih besar.
Mie ayam banyak disuka sehingga
banyak dijual dari restaurant, pasar, warung sampai dengan gerobak dorong
hampir ada dimana-mana keliling kampung dan komplek perumahan.
Sayang, kenikmatan mie ayam juga
tak luput dari ulah penjual curang untuk melipat gandakan keuntungan sekaligus
menghindari kerugian.
Dari hasil investigasi, Diantaranya …
Seorang penjual mengaku menggunakan bahan-bahan dalam mie ayam
sebagai berikut … :
A. Ayam Bangkai / Tiren
A. Ayam Bangkai / Tiren
Pedagang nakal ini membelinya
dari beberapa peternakan dimana ada saja ayam yang mati, biasanya ayam Tiren
ini dipesan lewat kong kali kong dengan pegawai peternakan karena ayam yang
seharusnya dibuang ini tentu saja dilarang oleh pemilik peternakan unutk dijual.
 |
| Contoh mie ayam bergizi |
C. Ayam tiren diatas umumnya sudah 1 hari matinya, serta pedagang
nakal ini mengakui sering baunya sudah busuk menyengat seperti comberan.
Untuk itu ayam tiren digodok
dengan Air panas serta digunakan
jenis Bumbu rendang yang warnanya
memang pekat dengan rasa yang khas sehingga bisa memudarkan bau bagkai
tersebut.
D. Borax, bahan kimia pengawet kayu dan pengontrol serangga
Juga menjadi tambahan utama untuk
menjadikan mie tampak bangus, kenyal tidak mudah putus-putus serta yang penting … saat mia
ayam tidak terjual habis nanti bisa disimpan dan dijual ulang untuk beberapa
hari kedepan.
E. Telur Reject
Yaitu telur yang sudah kedapatan
pecah-pecah sehingga bisa dibeli dengan murah, telur-telur jenis ini tentu
sudah terkontaminasi dengan aneka kuman
karena proses distribusi sekaligus keadaan pasar yang kurang bersih tentunya.
Penjual curang ini mengaku …
dengan mengakali cara diatas selama beberapa tahun ini, keuntungan menjadi 5x lebih besar. Siip bukan …?
Serta selama ini tidak ada yang
komplain dengan racikan mie ayam khas bangkai tersebut.
Bayangkan … selain ayam bangkai juga haram dimakan bagi kebanyakan
pembeli yang muslim ini, sekaligus bangkai ayam jelas-jelas sudah mengandung
banyak bakteri pembusuk dan kontaminasi lainnya yang berbahaya bagi kesehatan.
Dari 10 sampel yang diambil secara acak di beberapa penjual mie
ayam …
Kemudian diteliti dalam
laboratorium UNPAD jurusan pangan, Hasilnya :
6 Sampel positif mengandung borax,
serta positif mengandung banyak kuman, terutama adalah bacteri Ecoli yang
terkenal - kedepannya dapat merusak ginjal, hati dan dinding usus.
Jangan terlalu kawatir … Untungnya masih banyak penjual yang jujur
dimana memperhatikan pelayanan yang benar pada pembeli yang notabene meberikan keuntungan
sebagai pelanggannyaserta menganggap untung rugi adalah bagian dari usaha
penjualan apapun.
Tips Mengenali Mie ayam yang aman …
1. para pejual yang jujur
Setidaknya bisa Anda kenali jika
mereka terlihat ikut makan mie ayam tersebut, sekaligus keluarganya juga ikut
mengkonsumsinya.
2. perhatikan Ayamnya,
bila bumbunya terasa menyengat /
banyak dengan jenis rendang, ada kemungkinan itu untuk menutupi aroma ayam
bangkai.
3. Simpan sedikit beberapa hari mie ayam yang sobat beli dari langganan
sobat. Kemudian kepal mie tersebut dengan tangan lalu jatuhkan ke
meja/lantai, bila tampak keras / menggumpal maka itu mengandung Borax/pengawet,
bila saat dijatuhkan mie langsung terurai/pecah maka aman dari pengawet
tertentu.
Demikian sharing tentang Waspada
terhadap mie ayam dari bangkai / ayam Tiren, semoga bermanfaat boeat para sobat
…
Bagi pengusaha warung makan yang punya makanan mie nyemek bisa menggunakan take away box kita untuk tujuan branding warung makanan Anda. Coba cek take away ini Greenpack. Greenpack memungkinkan Anda untuk membranding box dengan brand warung makan Anda. Cocok yang ingin memperkenalkan brandn mereka.
ReplyDeletehuaaa mie ayam itu makanan kesukaan saya. sekarang musti lebih hati2 lagi nih
ReplyDeleteDi kampung sy ada peternakan ayam,kadang ayam yg mati(bangkai)di jual murah sekitar 15rb 5 ekor atw lbh,si pembeli nya kdang menggunakan karung....
ReplyDelete