Kasihan – Para Bayi di sewakan untuk joki 3 in 1 – Wajah kemacetan Jakarta

Kemacetan jakarta tidak hanya membawa dampak bagi lalu lintas itu sendiri tapi juga terhadapa aneka faktor lain dalam kehidupan jakarta.

Lihat saja sejak diberlakukannya 3 in 1 di beberapa jalan utama jakarta yang umumnya macet parah, dimana mobil yang tidak berisi minimal 3 orang maka tidak diperbolehkan melewati jalan tersebut, petugas lalu lintas siaga setiap saat dalam megawasi proses jalannya peraturan 3 in 1 dijalan-jalan yang telah ditentukan.

Banyaknya para pendatang yang berusaha mengais rizki dijakrta malah memanfaatkan keberadaan 3 in 1 untuk mendapatkan uang dengan cara menjadi joki 3 in 1. setiap saat admin juga kadang melewati jalur 3 in 1 sambil  melihat mereka melambaikan 3 jari berdiri di pinggir-pingir jalan menjelang masuk 3 in 1 dan mobil-mobil yang hanya berpenumpang 1 orang saja ataupun 2 orang saja bisa minggir sebentar dan mempersilakan masuk untuk menumpang sementara di dalam mobil mereka agar bisa melewati jalur 3 in 1. setelah jalur terlewati maka penumpang sementara / joki tersebut diturunkan dengan diberi uang sekitar 15 ribu rupiah per orang, lalu si joki ini biasanya naik bajaj untuk kembali ke area 3 in 1 ini lagi mencari mobil baru berikutnya.

Peraturan 3 in 1 untuk mengatasi kemaceetan berubah menjadi ladang uang sehingga tidak bermanfaat secara maximal.

Miris melihat para joki yang sering membawa bayi ternyata hasil sewa menyewa untuk diajak sebagai joki 3 in 1. Bila Anda sendirian menyetir mobil lalu  mengambil joki seorang ibu dengan bayinya maka sudah cukup dihitung sebagai 3 orang sehingga bisa melenggang masuk area 3 in 1.

Sewa menyewa bayi menjadi marak dalam dunia joki 3 in 1 karena bayi bisa menghasilkan rasa iba kepada mobil yang lewat sehingga lebih mudah mendapatkan mobil. Disisi lain … mengambil ibu dan bayi lebih dianggap aman daripada mengambil 2 orang laki-laki tak dikenal sebagai penumpang sementara  dalam mobil kita bukan ? …

Mereka mengaku bayi disewa dari para teman sekampungnya di jakarta dengan bagi hasil 50-50 , jadi misalnya dalam 1 hari merka mendapat hasil Rp 100 ribu maka dipotong biaya beberapa kali naik bajai total 20 ribu, maka penghasilan bersih = Rp 100 ribu – 20 ribu = Rp 80 ribu. Bagi hasil 40 ribu untuksi ibu dan 40 ribunya untuk orang yang menyewakan bayinya.

Kasihan sekali, masih bayi sudah diajak keliling di jalanan untuk menjadi pekerja sebagai joki 3 in 1.

Admin hanya bisa geleng-eleng kepla menyaksikan ini, tidak tahu apa yang seharusnya di benahi, sementara kadang kasihan juga melihat mereka menanti mobil-mobil yang lewat untuk mendapatkan uang, sementara disisi lain salah mereka juga dimana banyak para urban ini berpindah dari desanya ke jakarta tanpa skill lalu berusaha mengadu nasib dan tinggal sesukanya untuk bertahan hidup di kota ini tanpa tujuan yg jelas.

Akibatnya banyak terjadi pergusuran karena mereka yang menempati tanah-tanah tanpa hak sampai dengan kolong jembatan bisa menjadi alas rumahnya.

Pemkot jakarta terkadang melakukan razia melalui satpol PP terhadap para joki 3 in 1 …

Tahukah kalian … jika joki tertangkap maka mereka akan masuk dalam panti sosial untuk pembinaan, mereka mengaku di minta denda 300 ribu per orang jadi bila bawa bayi maka harus membayar 600 ribu untuk dapat keluar dari panti sosial tersebut setelah 3 – 4 hari.

Tidak selesai disitu mereka harus membuat pernyataan untuk tidak mengulangi menjadi joki 3 in 1 dengan mengurus surat ke Rt dan RW.

Bayangkan … sekali tangkap mereka bisa kehilangan nafkah yang diperoleh dengan susah payah selama seminggu ….

Tapi kenyataan yang ada, demi mengisi perut masih saja sebagian mereka tidak kapok untuk mengulangi lagi sebagai joki termasuk urusan sewa menyewa bayi sebagai senjata ampuh dalam dunia perjokian 3 in 1 …

So … adakah saran lain dari kalian …?

Silakan Share, moga menjadi bahan diskusi bagi lainnya ...

SHARE ARTICLE :

• Share
• Tweet
• Share
• Pin
• Share

Artikel Selengkapnya Lihat di : DAFTAR ISI ARTIKEL - XaXiXu.Com

«

Next

Newer Post

»

Previous

Older Post